MANAJEMEN KEPERAWATAN
“RONDE KEPERAWATAN”
O L E H :
KELOMPOK IX
RISNAWATI MILE : 2110095
SUNARDI : 2110114
LUKMAN : 2110134
WINA OCTAVIANA : 2110152
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2013
KATA PENGANTAR
Segala Puja dan Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayahnya kepada penyusun makalah ini
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan tepat waktu.
Kami menyusun makalah ini dengan maksud agar pembaca dapat
memahami dan mengerti serta menambah wawasan mengenai RONDE KEPERAWATAN, serta
untuk memenuhi tugas kami sebagai mahasiswa/I untuk menyelesaikan tugas
kelompok dengan menyusun makalah ini.
Kami selaku penyusun
makalah ini mengucapkan maaf sebesar – besarnya jika dalam penyusunan makalah
ini jauh dari kesempurnaan yang diharapkan baik bagi para pembaca maupun para
pengajar.
Makassar, Maret 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Program propesi (pengalaman belajar klinik/lapangan) merupakan
proses transformasi peserta didik dari mahasiswa menjadi seorang perawat
professional. Program ini dilakukan di tempat peraktik yaitusuatu institusi di
masyarakat dimana peserta didik berpraktik di situasi nyata melalui
penumbuhan dan pembinaan keterampilan intelektual, tehnikal, dan interpersonal.
Terdapat beberapa metode yang bisa dipilih oleh pendidik untuk mendidik peserta
didik sesuai dengan tujuan dan karakteristik individual, salahsatunya yaitu
ronde keperawatan.
Ronde keperawatan yaitu suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping
pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Ronde Keperawatan
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan
klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu
harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat
associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.
Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang
memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis
ke dalam peraktik keperawatan secara langsung.
Karakteristik ronde keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Klien
dilibatkan secara langsung
2. Klien
merupakan fokus kegiatan
3. Perawat
aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
4. Kosuler
memfasilitasi kreatifitas
5. Konsuler
membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet, perawat
6. Primer untuk
meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.
2.2. Tujuan Ronde Keperawatan
Adapun tujuan ronde keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Menumbuhkan
cara berpikir secara kritis.
2. Menumbuhkan
pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah klien.
3. Meningkatkan
validitas data klien.
4. Menilai
kemampuan justifikasi.
5. Meningkatkan
kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6. Meningkatkan
kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.
2.3. Peran dalam Ronde Keperawatan
A. Peran Ketua
Tim dan Anggota Tim
1. Menjelaskan
keadaan dan data demografi klien.
2. Menjelaskan
masalah keperawata utama.
3. Menjelaskan
intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
4. Menjelaskan
tindakan selanjutnya.
5. Menjelaskan
alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
B. Peran Ketua
Tim Lain dan/Konselor
Ø Perawat
primer (ketua tim) dan perawat asosiet (anggota tim)
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang
bisa untuk memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain :
1. Menjelaskan
keadaan dan adta demografi klien
2. Menjelaskan
masalah keperawatan utama
3. Menjelaskan
intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
4. Menjelaskan
tindakan selanjtunya
5. Menjelaskan
alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
Ø Peran
perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler
1. Memberikan
justifikasi
2. Memberikan
reinforcement
3. Menilai
kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang
rasional
4. Mengarahkan
dan koreksi
5. Mengintegrasikan
teori dan konsep yang telah dipelajari
2.4. Langkah-langkah Ronde Keperawatan
A. Persiapan
1. Penetapan
kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
2. Pemberian
inform consent kepada klien/ keluarga.
B.
Pelaksanaan
1. Penjelasan tentang
klien o/ perawat primer dlm hal ini penjelasan difokuskan pd mslh
keperawatan& rencana tindakan yg akan/telah dilaksanakan& memilih
prioritas yg perlu didiskusikan.
2. Diskusikan
antar anggota tim tentang kasus tersebut.
3. Pemberian
justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala ruangan tentang
masalah klien serta tindakan yg akan dilakukan.
4. Tindakan
keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ditetapkan.
C. Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada
klien tersebut serta menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.
2.5.Kelemahan
Ronde Keperawatan
Kelemahan metode ini adalah klien dan
keluarga merasa kurang nyaman serta privasinya terganggu.
Masalah
yang biasanya terdapat dalam metode ini adalah sebagai berikut:
1. Berorientasi
pada prosedur keperawatan
2. Persiapan
sebelum praktek kuarang memadai
3. Belum ada
keseragaman tentang laporan hasil ronde keperawatan
4. Belum ada
kesempatan tentang model ronde keperawatan
BAB III
PENUTUP
3.1. kesimpulan
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan
klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu
harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat
associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.
Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang
memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis
ke dalam peraktik keperawatan secara langsung.
3.2. Saran
RONDE
KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN TUBERCOLOSIS PARU
DI RUANG A RSUD X, MAKASSAR
Topik :
Perawatan klien dengan Tubercolosis Paru
Sasaran : Klien
Tn. S
Waktu : 60
Menit (Pukul 14.00 – 15.00 wita)
Hari/tanggal : sabtut,
20 maret 2013
1. Tujuan Ronde
Keperawatan
a. Tujuan Umum
:
Menyelesaikan masalah-masalah klien yang belum teratasi.
b. Tujuan
Khusus :
1) Menjustifikasi
masalah yang belum teratasi.
2. Sasaran
Klien Tn. S, Umur 26 tahun yang
dirawat Di Ruang A Rsud X, Makassar
3. Materi
1) Teori
Perawatan tuberkolosis paru
2) Masalah-masalah
Keperawatan yang muncul pada klien dengan tuberkolosis paru.
4. Metode
5. Diskusi
5
Media
a) Papan White
Board
b) Spidol
c) Penghapus
d) Materi yang disampaikan
secara lisan.
6
Proses Ronde
NO
|
TAHAP
|
WAKTU
|
PENANGGUNG
JAWAB
|
1
|
Pra
Ronde:
Ø Menentukan
kasus & topik
Ø Menentukan
Tim ronde
Ø Informed
Consent
Ø Membuat
Pra planning
Ø Diskusi
Ø Mencari
Sumber Literatur
|
20
maret 2013
(14.00
– 16.00 wita)
|
Kepala
Ruangan
Kepala
Ruangan
PP
PP
PP
PP
& Konselor
|
2
|
Ronde
:
Ø Penyampaian
Masalah
Ø Diskusi
|
21
maret 2013
(14.00
– 15.00 wita)
|
Kelompok
1B Gerb. I
|
3
|
Post
Ronde :
Ø Evaluasi
Pelaksanaan Ronde
Ø Revisi
& Perbaikan
|
21
maret 2013
(14.00
– 15.00 wita)
|
PP
& Konselor
|
7
Kriteria Evaluasi
1. Struktur
Ronde keperawatan dilaksanakan di ruang A RS
X
Peserta ronde keperawatan hadir di tempat
pelaksanaan ronde keperawatan
Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga
akhir
Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan
ronde sesuai peran yang telah ditentukan
3. Hasil
v Pasien puas
dengan hasil kegiatan
v Masalah
pasien dapat teratasi
v Perawat
dapat :
1. Menumbuhkan
cara berpikir yang kritis dan sistematis
2. Meningkatkan
kemampuan validitas data pasien
3. Meningkatkan
kemampuan menentukan diagnosis keperawatan. Menumbuhkan pemikiran tentang
tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien
4. Meningkatkan
kemampuan memodifikasi asuhan keperawatan
5. Meningkatkan
kemampuan jastifikasi
6. Meningkatkan
kemampuan menilai hasil kerja
8
Pengorganisasian
1.
Kepala ruangan :
2.
Perawat Primer` :
3.
Perawat Associated :
4.
Konselor :
5.
Pembimbing :
6.
Supervaisor :
Makassar,
Januari 2013
Kepala Ruangan Perawat
Primer
DAFTAR PUSTAKA
Gillies . 1989. Managemen
Keperawatan suatu pendekatan Sistem. EGC. Jakarta
Nursalam.
2002. Manajemen keperawatan. salemba medika. jakarta
SCENARIO
Tokoh drama :
1. Arifatul Fitriana sebagai keluarga pasien
2. Ariyo Guntoro sebagai pasien
3. Asim Maulana sebagai perawat asosiet 1
4. Asrofikah sebagai perawat asosiet 2
5. Ayu Setya Asih sebagai narator
6. Ayuningtyas Budi Rahayu sebagai perawat primer / ketua tim
7. Azizah Rahmah M. sebagai kepala ruang
8. Dwi Kurniawati sebagai perawat spesialis
Di ruang penyakit dalam
sebuah rumah sakit yang sudah menerapkan model praktik keperawatan
professional, akan dilakukan ronde keperawatan. Tahap pre ronde keperawatan..
Sebelum ketua tim
memberikan tugas kepada perawat asosiet, ketua tim menemui pasien terlebih
dahulu untuk memberikan informed concent.
Di ruang pasien..
Ayu : Assalamu’alaikum. Pak Ariyo, bagaimana
keadaannya?
Ariyo : Dada saya masih sakit Sus, saya tidak bisa
tidur semalaman.
Ayu : Oh, begitu ya.
Arifatul : Ariyo juga tidak mau makan Sus.
Ayu : Oh, kenapa tidak mau makan Pak? Kan biar cepat
sembuh. Begini Pak Ariyo, Bu Arifatul, saya mau meminta persetujuan Pak Ariyo
dan bu Arifatul.
Arifatul : Persetujuan apa Sus?
Ayu : Pak Ariyo akan saya jadikan pasien untuk ronde
keperawatan. Lha ronde keperawatan ini adalah suatu kegiatan yang nantinya
pasien dan keluarga akan diajak diskusi untuk menyelesakan masalah yang
dihadapi pasien.
Ariyo : Oh, gitu.. lha terus saya harus bagaimana Sus?
Ayu : Bapak Ariyo ya tidak harus bagaimana –
bagaimana, Pak Ariyo tinggal menyetujui saja. Dengan ronde keperawatan ini,
nanti masalah pak Ariyo Insya’alla akan bisa diatasi.
Arifatul : Benar begitu Sus?
Ayu : Insya’allah Bu. Bagaimana, bersedia ya Pak?
Ariyo : Oh, kalau begitu saya bersedia Sus.
Ayu : Baik, kalau begitu silakan Pak Ariyo dan Bu
Arifatul tanda tangan disini.
Setelah mendapatkan
persetujuan dari pasien, kemudian ketua tim menuju ke ruang perawat untuk
memberikan tugas kepada perawat asosiet.
Di ruang perawat….
Ayu : Assalamu’alaikum perawat Asim dan perawat Fika.
Seperti yang sudah direncanakan, hari ini kita akan melakukan tahap pra ronde
keperawatan, dimana pasien yang akan kita pilih adalah bapak Aryo.
Asim : Memangnya bapak Ariyo menderita penyakit apa
Bu?
Ayu : Bapak Ariyo itu memiliki penyakit gagal jantung,
tetapi setahu saya beliau juga mengalami gangguan harga diri rendah, soalnya
sudah berumur hampir 40 tahun tetapi belum menikah.
Fika : Wah, kasihan sekali ya.
Ayu : Maka dari itu, nanti tolong ya perawat Asim dan
perawat Fika untuk mengkaji lebih lanjut masalah yang ada pada bapak Ariyo.
Asim dan Fika : Baik Bu.
Kemudian perawat asosiet
melakukan pengkajian kepada pasien.
Di ruang pasien…
Asim : Selamat pagi Pak Ariyo? Bagaimana kabarnya?
Ariyo : Wah, tidak ada perubahan Pak. Dada saya masih
sakit, saya tidak bisa tidur semalam, sama mau makan rasanya tidak enak.
Fika : Oh, begitu ya Pak. Baik, kami disini, nama saya
Fika dan ini teman saya Asim, akan melakukan pengkajian pada bapak, untuk
mengetahui masalah apa yang ada pada bapak.
Arifatul : Oh, iya, silakan Suster.
Perawat asosiet pun
melakukan pengkajian kepada Pak Ariyo. Ternyata didapatkan hasil bahwa Pak
Ariyo mengalami nyeri pada dada, gangguan sulit tidur, susah makan dan
mengalami gangguan konsep diri, yaitu gangguan citra tubuh dan harga diri
rendah.
Setelah mendapatkan data
yang dirasa cukup, kemudian perawat asosiet melaporkan hasil pengkajiannya
kepada ketua tim.
Di ruang perawat…
Asim : Bu, pengkajian sudah kami lakukan.
Ayu : Oh, kemuian bagaimana hasilnya?
Fika : Ternyata masalah yang dihadapi oleh pasien
banyak sekali Bu. (sambil menggeleng – gelengkan kepalanya dan membuka
hasil pengkajian)
Asim : Pasien mengalami nyeri dada, gangguan tidur,
susah makan, dan gangguan konsep diri Bu.
Ayu : Baiklah kalau begitu, mari kita lakukan validasi
data, langsung ke pasiennya saja ya..
Fika : Baik Bu.
Kepala tim dan perawat
asosiet melakukan validasi data. Setelah selesai melakukan validasi data, ketua
tim melakukan kontrak waktu esok hari untuk ronde keperawatan
Di ruang pasien…
Ayu : Baik, terima kasih atas kerja samanya. Pak Ariyo
dan Bu Arifatul memang orang baik. Kita ketemu laagi besok yan Pak, Bu, untuk
melakukan ronde keperawatan.
Ariyo : Oh, iya. Terima kasih Sus..
Ayu : Iya, sama – sama Pak. Kami permisi dulu ya,
Wassalamu’alaikum..
Arifatul : Wa’alaikumsalam.
Keesokan harinya, ronde
keperawatan pun dimulai.. ronde tersebut dihadiri oleh ketua tim, perawat
asosiet, kepala ruang, dan perawat specialis.
Di ruang perawat..
Azizah ; Assalamu’alaikum, selamat pagi Bapak
dan Ibu. Di pagi hari ini, kita akan melaksanakan ronde keperawatan,
sebagaimana yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Langsung saja, silakan Bu
Ayu membacakan data pasiennya..
Ayu : Baik, terima kasih.. Assalamu’alaikum.. pasien
dalam ronde keperawatan kita kali ini adalah Pak Ariyo, dengan diagnosa medis
gagal jantung. Setelah dilakukan pengkajian kemarin oleh perawat Fika dan
perawat Asim, didapatkan data bahwa pasien ini mengalami nyeri pada dada, susah
tidur, tidak mau makan, dan mengalami gangguan konsep diri.
Dwi : Gangguan konsep diri yang bagaimana Bu?
Ayu : Jadi dia mengalami gangguan citra tubuh karena
dia merasa tubuhnya itu tidak berguna, pasien sakit – sakitan sudah sejak lama,
jadi dia tidak bisa bekerja. Dia juga sekarang umurnya hampir 40 tahun
tetapi belum menikah, jadi sekarang dia merasa minder. Mengalami harga diri rendah
juga.
Azizah : Iya, terima kasih kepada bu Ayu, sebelum kita
melakukan validasi data, ada yang ingin ditanyakan?
Asim : Tidak Bu, cukup.
Azizah : OK, langsung saja kita ke pasiennya ya..
Tim ronde keperawatan
menuju ke ruang pasien.
Di ruang pasien…
Azizah : Assalamu’alaikum.. Selamat pagi pak Ariyo?
Bagaimana? Bisa tidur tadi malam?
Ariyo : Wah, masih tidak bisa tidur Bu. Dada saya ini
lho sakit banget rasanya.
Azizah : Oh, begitu ya..
Setelah selesai melakukan
validasi data, tim ronde keperawatan kembali ke ruang perawat.
Di ruang perawat…
Azizah : Baik, tadi kita sudah sama – sama mengetahui
keadaan pasien tersebut, bagaimana sebaiknya? Ada yang punya usul?
Dwi : Kita harus melakukan rontgent dulu pada pasien
Bu.
Ayu : Iya, untuk mengetahui keadaan jantung. Apa perlu
melakukan cangkok jantung Bu
Dwi : Saya belum bisa memastikan, kita lihat dulu saja
hasilnya, baru saya bisa menentukan.
Azizah : Untuk masalah gangguan konsep dirinya, kita
diskusi dengan keluarganya saja ya Bu Dwi.
Dwi : Iya Bu, Saya rasa itu perlu.
Pemecahan masalah pun telah ditemukan. Akhirnya
keluarga klien diajak untuk berdiskusi mengenai masalah gangguan konsep diri
klien. Keluarga diberi pengarahan bagaimana cara meningkatkan harga diri klien.
Setelah dilakukan diskusi dengan klien, tugas
didelegasikan kepada perawat asosiet.
Ayu : Baik, perawat Asim dan perawat Fika, Anda sudah
tahu apa yang akan Anda lakukan?
Fika : Sudah Bu.
Asim : Sudah.
Ayu : OK, bagus.. Kalau begitu silakan nanti Anda
lakukan tugas yang harus Anda lakukan
Asim : Siap Bu.
Azizah : OK, ronde keperawatan kita kali ini sudah
selesai. Terima kasih atas kerja samanya, semuanya bagus. Semoga masalah pasien
kita dapat segera teratasi. Wassalamu’alaikum.
Semua : Wa’alaikumsalam..
Akhirnya ronde keperawatan
telah selesai dilakukan, perawat asosiet mulai menjalankan tugasnya..
Sekian..
Terima kasih… (^_^)